Sabtu, 06 November 2010

BAHAYA ABU VULKANIK BAGI KESEHATAN

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), paparan abu vulkanik sangat membahayakan warga yang mengirupnya. Ancaman paling umum adalah gangguan pernapasan.

Berdasar paparan WHO , abu vulkanik gunung berapi umumnya terdiri dari partikel fragmen batuan halus, mineral, dan kaca dengan karakter keras, kasar, korosif dan tidak larut dalam air.

Partikel abu sangat kecil sehingga mudah tertiup angin hingga ribuan kilometer. Yang paling berpotensi merusak tubuh adalah partikel abu terkecil yang mencapai kurang dari 1/100 milimeter. Ini berbahaya karena mudah menembus masker kain dan masuk ke paru-paru.

Seseorang dengan bronkhitis, emfisema dan asma disarankan mengurangi aktivitas di luar ruang karena paparan abu vulkanik bisa memperparah gangguan kesehatan.

WHO mengatakan, konsentrasi abu vulkanik setiap gunung berapi berbeda, tergantung kondisi alam seperti suhu udara dan angin.
 
Selain partikel berbahaya, abu vulkanik juga berpotensi mengandung gas belerang dioksida dalam kadar rendah. Itulah mengapa ketika mulai mencium aroma belerang.

Beberapa tips untuk menjaga kesehatan menghadapi debu vulkanik:

== Apabila mungkin, hindari daerah-daerah yang terkena zona abu
== Tutup mulut dan hidung atau kenakan masker standard kesehatan karena debu abu vulkanik berbahaya bagi pernafasan.
== Gunakan kacamata untuk melindungi mata
== Lindungi kulit dari iritasi akibat debu vulkanik
== Bersihkan atap dari abu secepatnya karena bisa meruntuhkan atap bangunan bila debu itu tebal.
== Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah
== Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu lebat. Karena mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut.
== Bagi yang memiliki riwayat penyakit pernafasan, sedapat mungkin hindari kontak dengan abu vulkanik
== Tinggal di rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah
== Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah daerah
== Aliran lahar dan banjir bisa datang tiba tiba, kebakaran hutan, bahkan aliran awan panas yang mematikan tidak terdeteksi jangkauannya bisa membayakan.
== Jangan coba coba dekati gunung api yang sedang meletus
== Apabila melihat permukaan aliran air sungai naik cepat cari daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan jauhi jembatan tersebut.
== Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar, membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam.
== Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat membakar tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat.
== Ikuti informasi berita tentang gunung api melalui media cetak maupun elektronik

1 komentar:

fadhilz D VirgonZ mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys