Selasa, 02 November 2010

Pertumbuhan ekonomi CHINA dan INDIA serta prospeknya terhadap INDONESIA


PEREKONOMIAN CINA
Perekonomian Cina berkembang dengan pesat sejak pemerintahan Deng Xiaoping mulai membuka belenggu perekonomian negara pada tahun 1979. Karpet merah digelar bagi investor asing yang membawa masuk modal ke China dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI). Tak heran, hingga akhir 1990-an Cina tercatat sebagai negara tujuan FDI terbesar di Asia. Setiap dorongan pertumbuhan ekonomi ditandai dengan gelombang baru china fever oleh perusahaan asing. Peningkatan ini didukung dengan munculnya manifestasi baru dari kapitalisme Cina, seperti perusahaan-perusahaan pribadi, kemakmuran konsumen, pabrik-pabrik ekspor, bursa saham, dan kantor partai komunis dalam suatu bisnis.
Model perekonomian China ditandai dengan mobilisasi modal dan tenaga kerja secara besar-besaran, investasi asing, industri dalam skala besar,dan campur tangan pemerintah. Kemampuan China dalam memobilisasi modal dan tenaga kerja telah meningkatkan pendapatan per kapita hingga tiga kali lipat dalam satu generasi, dan mengurangi lebih dari 300 juta kemiskinan.
Laju perekonomian Cina tahun lalu mencapai 8,7%. Hal tersebut lebih tinggi dari yang diharapkan pemerintah Cina maupun analis internasional.Pertumbuhan ekonomi kwartal terakhir tahun 2009 bahkan mencapai 10,7%. Menurut Beijing, Cina merupakan negara pertama yang berhasil keluar dari resesi. Pemerintah Cina sampai mencemaskan tingginya laju pertumbuhan ekonomi mereka.Pertanda inflasi tinggi sudah mulai nampak. Menurut para pengamat ekonomi, Cina dalam waktu dekat akan melampaui Jepang sebagai negara kedua dengan perekonomian tinggi setelah Amerika Serikat
Walaupun tanpa suatu penemuan jenius yang inovatif, para teknisi China dapat Mengkloning (meniru) teknologi dunia yang paling maju dalam telekomunikasi dan computer gears. Sebagian besar pengusaha telah menyadari pencapaian China dalam industri manufaktur. Selain konsumen gadget dan komponen elektronik, pengaruh China dalam teknologi global yang paling utama yaitu dalam persaingan teknologi khususnya peralatan jaringan. China berusaha mengimbangi kemajuan teknologi guna menghindari ketergantungan kepada negara maju, dan sekaligus menyediakan produk teknologi bagi negara – negara lain.
Selama bertahun-tahun, China memberikan harga murah pada berbagai barang pertokoan seperti sepatu, pakaian, dan microwave oven. Saat ini, China sedang mengembangkan industri teknologi intensif, misalnya seperti pada otomotif, baja, kimia, semikonduktor, dan elektronik digital. Akhirnya China dengan cepat dapat menyusul ketinggalannya dalam industri teknologi dan teknik mesin dan menjadi pemimpin manufaktur pada bidang tersebut dan mungkin akan menjadi pusat inovasi yang utama.

PEREKONOMIAN INDIA
India di pihak lain, selama kurang lebih 15 tahun yang lalu berada dalam pengawasan negara maju seperti Amerika dan Inggris. Reformasi ekonomi yang diawali tahun 1991 menghasilkan kemajuan dramatis yang membayangi keberhasilan India.Keberhasilan India tidak hanya dapat dilihat dari indikator GDP dan daya saing, namun juga tercermin dari harapan hidup warganya yang semakin panjang.
Berbeda dengan China yang mengundang FDI, pada awalnya, keberhasilan India lebih banyak disokong oleh investasi domestik. Sampai akhir 90-an, meski industrialisasi di India cukup sukses, seperti software, desain semi konduktor, dan back-office call centers, namun sangat sedikit yang terlihat di pasar global.
Model perekonomian India ditandai dengan tingginya teknologi dan jasa, modal sendiri, bisnis yang terfokus pada barang dan jasa berkualitas dengan harga rendah, dan sedikit industry manufaktur. India sangat berperan dalam rantai inovasi teknologi global. Banyak perusahaan teknologi besar, seperti Motorola dan Hewlett-Packard, yang mempercayakan ilmuan India untuk merancang software dan multimedia feature pada produk-produk mereka selanjutnya.Negara dengan penduduk hampir 1,2 miliar ini menampakkan perekonomian yang bagus bila dibandingkan dengan negara lainnya yang terkena krisis ekonomi global.Hal tersebut berkat pasar domestik mereka, perluasan pasarnya, pembelanjaan pemerintah yang besar, dan pemotongan suku bunga secara agresif.Sementara untuk pemodal asing kembali menaruh investasinya di India, membuat perekonomian India secara perlahan meningkat.
            Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi diprediksi tumbuh enam persen dan angka ini mendekati tujuh persen karena didukung oleh penjualan mobil dan semen.  
Dengan jumlah penduduk sebesar satu miliar dan 70% di antaranya merupakan penduduk miskin, India memerlukan barang dan jasa yang murah namun berkualitas. Kebanyakan produk luar negeri terlalu mahal bagi pasar India. Para teknisi dan professional di India terfokus pada penemuan solusi dari permasalahan tersebut pada berbagai bidang mulai dari manufaktur dan kesehatan hingga keuangan dan pendidikan untuk menghasilkan produk berkualitas yang dapat diperoleh masyarakat India yang miskin dengan memproduksi dengan skala besar dan efisiensi.
India saat ini sedang berusaha mengembangkan inovasi dalam teknologi. Salah satunya adalah pengembangan software yang dilakukan oleh para wirausahawan baru yang memiliki kerja sama dengan perusahaan software global. Hingga akhir 2006, India telah menghasilhan ratusan ribu teknisi mesin industri dan software. Dengan adanya kebutuhan pemasangan software, keahlian masyarakat India dapat berkembang dengan cepat. Masyarakat India menyadari keuntungan dari rendahnya biaya akan berakhir mungkin dalam lima belas tahun mendatang, dan persaingan dari China, Brazil dan Ukraine akan semakin ketat. Untuk itu, perlu adanya inovasi teknologi, jika tidak maka mereka tidak akan dapat bertahan.
Prospek Terhadap Indonesia?
Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Cina dan India. Populasi,
geografi, demografi dan nilai – nilai budaya ketimuran yang saling memengaruhi. Yang menjadi persoalan, dengan titik awal yang relatif sama (di tahun 70-an GDP Indonesia lebih besar dari China dan India) mengapa kedua negara tersebut kinerja pertumbuhan ekonominya jauh lebih bagus dibanding Indonesia? Maka jawab singkatnya, kekurangan terletak pada birokrasi dan rezim pemerintahan.
Bila birokrat kita berlapang dada, tidak defensif namun instropeksi dan selanjutnya membuat kebijakan perubahan dan sekaligus mengimplementasikanya secara kontinyu dan konsisten dengan dukungan anggaran sebagaimana dilakukan oleh Deng Xiao Ping dan Pemimpin India, prospek Indonesia dalam mengejar ketertinggalan dari kedua negara tersebut sangat besar. Indonesia dapat memilih membuat produk komplemen bagi produk China dan India. Atau menghasilkan produk yang memilki keunggulan komparatif dari produk kedua negara tersebut, seperti kerajinan rumah tangga, teknologi menengah, dan produk intelektual (piranti lunak komputer).
Selain itu, Indonesia juga harus dapat mengembangkan industry-industry kecil dan UKM (Usaha Kecil Menengah).Pemerintah mempunyai peranan yang penting dalam hal ini.Indonesia juga harus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusianya dan dapat menghasilkan generasi-generasi yang mempunyai intelektual yang tinggi dan luas,pemerintah harus dapat menunjang sarana dan prasarana pendidikan.
 


 


0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys