Jumat, 11 Maret 2011

Ekonomi Indonesia (1945-2010)

Waktu
Peristiwa
November 1946
-
Uang kertas Rupiah dicetak untuk pertama kalinya
Juni 1947
-
Belanda memprotes penghentian penjualan beras ke area yang di bawah kontrol Belanda
Juli 1947
-
Australia memboikot kegiatan ekonomi Belanda sebagai protes terhadap Agresi Militer I
November 1949
2
Pemerintahan RIS sebagai hasil dari Konferendi Meja Bundar menanggung hutang miliaran dolar pada Hindia Belanda
Maret 1950
13
Rupiah mengalami devaluasi 1,5 kali nilai aslinya
April 1950
18
Demokrasi Parlementer menghasilkan kebijakan Politik Benteng, yang mendukung pengusaha pribumi
Januari 1951
-
Prawiranegara ditunjuk sebagai Gubernur Bank Indonesia yang pertama
April 1951
-
Kabinet Natsir jatuh karena kebijakan ekonomi yang meninggikan untuk menutup hutang
April 1952
28
PM Wilopo memotong rencana pengeluaran tahunan negara
September 1953
20
Industri Timah Putih di Bangka dinasionalisasikan
Mei 1956
8
PT Bank Kopra Indonesia (belakangan menjadi Bank Danamon) didirikan
Juni 1956
-
Pemerintah memberantas penyelundupan di Minahasa
Agustus 1956
4
Pemerintah merepudiasi (menolak membayar) 85% hutang pada Belanda
Februari 1957
20
PT Astra International (belakangan menjadi Astra Group) didirikan

21
Bank Central Asia (BCA) didirikan
Maret 1957
14
Nasution memerintahkan penangkapan sejumlah politisi yang terlibat kasus korupsi
Oktober 1957
-
Pemerintah menggalakan dan mengkoordinasi boikot Anti-Belanda
Desember 1957
1
Pres. Soekarno mengumumkan bahwa kepemilikan 246 bisnis Belanda akan dinasionalisasikan

3
Kapal-kapal Belanda pergi menuju perairan internasional untuk menghindari nasionalisasi

10
Permina (belakangan Pertamina) didirikan

13
Jend. Nasution mengerahkan tentara untuk mengendalikan perusahaan-perusahaan Belanda yang berhasil diambil
Agustus 1958
-
Tentara mengambil alih bisnis yang dikelola penduduk berkewarganegaraan Cina
September 1958
-
Ibnu Sutowo bekerjasama dengan pelaku bisnis Amerika dan Jepang untuk mengembangkan Permina sebagai Badan Usaha Milik Negara
Mei 1959
14
Keluar Dekrit yang melarang orang berkewarganegaraan asing melakukan usaha (bisnis) selama 6 bulan
Agustus 1959
28
Rupiah didevaluasi, Rp 1.000 menjadi Rp 100, dan uang kertas di atas Rp 25.000 tidak dianggap lagi sebagai alat tukar
Januari 1961
-
Uni Soviet memberikan bantuan senjata senilai 400 juta dolar amerika

-
Indonesia mulai kesulitan karena besarnya hutang luar negeri
April 1962
-
Indonesia bergabung dengan OPEC
November 1962
-
IMF (International Monetary Fund) memberikan persyaratan untuk bantuan ekonomi bagi Indonesia
Mei 1963
26
Budget dipotong, harga naik, dan Rupiah kembali didevauasi untuk menerima bantuan dari IMF
Juni 1963
-
Perusahaan-perusahaan minyak asing dibuat berstatus sebagai kontraktor, dan pengendalian total atas minyak dikuasai Permina
Juli 1963
10
Investasi beras dengan keuntungan tinggi dibudidayakan di Karawang, sebagai bagian dari program "Revolusi Hijau" di agrikultur
Agustus 1963
-
Pres. Soekarno meminta publik bersabar atas kekurangan beras
September 1963
17
Properti Inggris di Indonesia sebesar 400 juta dolar amerika dinasionalisasikan, sebagai protes karena Inggris mendukung Malaysia terkait sengketa tanah
Desember 1963
-
Pres. Johnson dari AS menarik bantuan keuangan, namun bantuan tertutup untuk militer pro-AS berlanjut

19
Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) didirikan
Januari 1964
25
PKI menyita properti milik Inggris
Juni 1964
18
TVRI, stasiun televisi milik negara mula menyiarkan
November 1964
-
Aset-aset Bank of China diberikan pada pemerintah Indonesia
April 1965
24
Pres. Soekarno memerintahkan nasionalisasi seluruh badan usaha milik asing
Agustus 1965
9
Pres. Soekarno memutuskan hubungan dengan IMF, Bank Dunia, dan Interpol
September 1965
16-19
Inflasi terjadi, harga-harga bisa meroket 50% dalam seminggu
Oktober 1965
27
Inflasi menjadi liar, situasi tidak pasti
Desember 1965
13
Penyesuaian nilai uang karena inflasi, Rp 1.000 menjadi Rp 1

31
Shell menandatangani penjualan kepemilikannya di Indonesia pada pemerintah
April 1966
12
Sultan Hamengkubuwono IX menyatakan kondisi ekonomi Indonesia menyedihkan
Mei 1966
-
Jepang memberikan bantuan darurat pada Indonesia
Juli 1966
-
Indonesia kembali merencanakan pembayaran hutang dengan kembali melibatkan IMF
September 1966
19
Konferensi di Tokyo mengenai hutang luar negeri Indonesia menghasilkan moratorium (penundaan) 18 bulan untuk Indonesia
Oktober 1966
3
Soeharto mengumumkan reformasi ekonomi yang luas dan liberal
Desember 1966
-
Bulog (Badan Urusan Logistik) didirikan untuk mengatur kebijakan beras pemerintah
Februari 1967
-
Properti milik AS dan Inggris dikembalikan
April 1967
-
Freeport-McMoran menandatangani kontrak pertama dengan pemerintah Indonesia untuk menambang tembaga di Irian Jaya
Oktober 1967
-
Sejumlah kegagalan bank terkait simpanan Bulog memunculkan dugaan korupsi
Agustus 1968
-
Perusahaan minyak yang dikontrol militer bergabung menjadi Pertamina
September 1968
-
Pinjaman Bank Dunia untuk Indonesia yang pertama
Desember 1968
-
Bulog kembali kehilangan sejumlah besar dana karena kegagalan bank yang terjadi kembali, mengakibatkan ketidakmampuan membeli beras
Januari 1970
22
Demonstrasi dilarang karena banyaknya aksi menentang korupsi

31
Pres. Soeharto membentuk komisi penyelidikan korupsi di pemerintah
Juli 1970
-
Hasil penyelidikan bahwa korupsi tersebar luas di seluruh pemerintahan bocor ke media
Juli 1971
3
Gas alam cair mulai diekspor dari Aceh dan Kalimantan Tidur


Bulog mengendalikan harga & distribusi gula
Maret 1972
-
IMF setuju dengan pemerintah Indonesia untuk membatasi peminjaman
Oktober 1972
-
Pres. Soeharto mengeluarkan dekrit bahwa semua peminjaman harus melalui persetujuan Bank Indonesia dan Menteri Keuangan
Maret 1973
-
AS dan Jepang mengurangi bantuan beras untuk Indonesia, harga beras tetap tinggi
Februari 1975
18
Pertamina mendapat pinjaman jangka pendek 40 juta dolar AS dari gabungan bank AS
Maret 1975
10
Pertamina mendapat pinjaman dari Kanada sebesar 60 juta dolar AS
April 1975
-
BI menghentikan publikasi statistik finansial
Maret 1976
-
Indonesia menerima kredit 2 miliar dolar AS dari pemerintah AS, Jepang, dan Eropa untuk krisis Pertamina
Oktober 1979
-
Harga minyak melonjak karena Revolusi di Iran
April 1980
-
Pres. Soeharto membantah tuduhan korupsi dan amoral
Maret 1981
-
Bank Dunia mengkritik program perminyakan yang menelan biaya besar namun menciptakan sedikit lapangan pekerjaan
Mei 1983
-
Devaluasi Rupiah karena jatuhnya harga minyak
April 1985
1
VAT (Value Added Tax) diperkenalkan
Mei 1985
1
Urusan Cukai diserahkan pada firma milik Swiss untuk menghindari korupsi
September 1986
-
Rupiah didevaluasi kembali, harga minyak menyentuh dasar, ekspor mulai tumbuh
Januari 1988
5
Anggaran negara menunjukkan 36% pemasukan akan digunakan untuk pembayaran hutang
Juli 1989
4
Kuota ekspor kopi dihilangkan sehingga ekspor Indonesia meningkat, namun harganya jatuh karena oversupply
Juni 1992
-
Bank Summa bangkrut
Februari 1996
-
Cucu Soeharto Ari Sigit Suharto mendaat izin untuk mengenakan pajak pada tiap botol bir. Pajak akhirnya dicabut karena pemilik restoran dan bar akhirnya menolak membeli bir
Mei 1996
-
Pengusaha Eddy Tansil yang dipenjara karena korupsi kabur dari penjara secara misterius
Juli 1997
-
Krisis finansial di Thailand mempengaruhi nilai Rupiah
Oktober 1997
-
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS jatuh, Rp 4.000 untuk US$ 1


Pemerintah Indonesia meminta bantuan terhadap IMF
November 1997
-
IMF menyetujui pinjaman untuk memperbaiki kondisi ekonomi
Desember 1997
-
Nilai tukar Rupiah jatuh bebas
Januari 1998
-
Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp 17.000 untuk US$ 1

24
Harga makanan melambung, mengakibatkan kerusuhan di Jawa Timur
Februari 1998
-
Terjadi kerusuhan di mana-mana


Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS menjadi Rp 8.000 untuk US$ 1
April 1999
12
Tommy Soeharto disidang atas dugaan korupsi
Juni 1999
18
KPU dituduh menyalahgunakan dana
November 1999
14
IMF mengumumkan akan membuka kembali bantuan finansial pada Indonesia
Januari 2000
4
Audit Bank Indonesia menyatakan Rp 7 Triliun disalahgunakan saat awal Krisis Moneter 1997-1998
April 2000
5
IMF menyetujui 42 proposal restrukturisasi ekonomi yang diajukan
Mei 2000
17
Indonesia menandatangani Letter of Intent untuk menerima bantuan dana IMF
Juli 2000
24
MPR mengajukan penyelidikan kasus Buloggate-Bruneigate (hilangnya Rp 35 Miliar Bulog dan tidak jelasnya bantuan dana 2 juta dolar AS dari Brunei)
September 2000
14
IMF memberikan pinjaman kepada Indonesia sebesar 399 juta dolar AS
Oktober 2000
17
Dibentuk komite penyelidikan kasus Buloggate
23 Februari 2001
23
Bank Dunia mengancam menghentian pinjaman kecuali Indonesia menunjukkan perkembangan
April 2001
11
Tim dari IMF tiba di Indonesia untuk membantu pembuatan anggaran tahunan
April 2001
13
Bank Dunia menolak meminjamkan 300 juta dolar AS pada Indonesia karena reformasi yang dikehendaki Bank Dunia belum juga dilaksanakan
April 2001
20
"Paris Club", kumpulan peminjam pada Indonesia mengancam akan menuntut Indonesia karena hutang jika LI tidak dilakukan
Januari 2002
2
Harga listrik, produk minyak, dan jasa telefon naik
Maret 2002
13
Gubernur BI Syahril Sabirin ditangkap atas tuduhan korupsi kasus Bank Bali
Januari 2003
1
Harga bensin, listrik, dan telefon dinaikkan kembali
Januari 2003
21
CGI meminjamkan 2,8 juta dolar AS setelah konferensi di Bali
2004-2005
-
Ekonomi Indonesia mulai stabil, PDB melebihi 5%
2009 - Krisis finansial yang berasal dari AS menyebar ke seluruh dunia, Indonesia terkena imbasnya dan pertumbuhan ekonomi menurun
2009
-
Kasus Bank Century menghebohkan masyarakat, sebesar Rp 2,18 triliun dikorupsi
2010
-
Pemulihan kondisi ekonomi Indonesia mulai membaik

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | free samples without surveys